Thursday, October 27, 2016

Menepis Galau di Hati Kala Masih Harus Menanti

Si fulanah A mulai memikirkan desain tempat untuk resepsi pernikahannya beberapa bulan lagi. Fulanah B dengan berbinar-binar memilih baju pengantinnya di toko busana muslimah. Fulanah C asik mendaftar orang-orang yang akan diundang dalam resepsinya, fulanah D rajin baca buku-buku tentang pernikahan, hak dan kewajiban suami istri, pendidikan anak dalam Islam, juga mendengarkan kajian, tanya ini dan itu ke ibu-ibu yang lebih senior, kemudian Fulanah E hingga Z semua sibuk dengan segala serba-serbi persiapan menjelang pernikahan.

Alhamdulillah…turut senang rasanya mendengar kabar fulanah A hingga Z sebentar lagi melepas status gadis mereka menuju mahligai pernikahan. Apalagi fulanah A berusaha mempersiapkan tempat resepsi dengan disain sedemikian rupa sehingga aman dari ikhtilat dan pandangan lawan jenis. Fulanah B memilih pakaian pengantin yang tetap sesuai dengan syarat-syarat pakaian muslimah atau setidaknya meminimalisir riasan meski perlu usaha keras untuk mendapat persetujuan baik dari orangtuanya maupun dari calon mertuanya. Fulanah C mengundang semua kerabat dan teman-teman yang sekiranya dapat diundang tanpa memilah-milih status sosial dan ekonomi mereka. Fulanah D berusaha keras mempelajari hal-hal yang harus dimengerti dan akan dijalaninya esok, walaupun selama ini tidak jarang dia mendapati pengetahuan tersebut baik melalui buku-buku, ceramah para ustadz, maupun obrolan dengan teman-teman yang shalih, tapi dia merasa perlu mengulang dan menggali kembali ilmu-ilmu tersebut. Fulanah F hingga Z, semua memberi inspirasi, juga menjadi bahan evaluasi diri, namun juga terkadang membuat hati jadi galau…

Baca juga: [Cerpen] Bagaimana Aku Bisa Membayangkan Perempuan Lain

Termotivasi untuk menikah hingga kadar tertentu adalah suatu anugerah yang sangat indah dari Allah Ta’ala. Menyadari bahwa pernikahan antara laki-laki dan perempuan adalah salah satu tanda kekuasaan Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya;

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS. Ar-Ruum:21)

Berbesar hati dengan syari’at menikah dan tidak membencinya sebagai bentuk realisasi iman kita kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadikan kita termasuk golongan yang berada di atas sunnahnya, serta motivasi untuk meraih berbagai pahala dalam rumah tangga, diperolehnya keturunan yang shalih dan mendo’akan orang tuanya, terwujudnya keluarga yang menegakkan syari’at Islam dan lain sebagainya menjadikan seseorang yang masih lajang berkeinginan untuk segera menikah.

Waah..senangnya ya sudah dipinang, senangnya proses menuju pernikahannya demikian mudah, senang ya demikian…dan demikian. Keadaan seseorang yang tidak kunjung menikah, dan pikirannya terlalu disibukkan dengan hal tersebut dikhawatirkan menjadikan hati malah jenuh dan berpaling menjadi kegalauan. Sedih ya…kok belum ada juga jodoh yang datang, sedih ya…teman-teman sebaya, bahkan yang usianya lebih muda telah merasakan indahnya pernikahan…hingga mencapai kadar galau yang berlebihan, iri terhadap orang lain, putus asa dan bersempit hati, maka sudah barang tentu hal tersebut mengancam kesehatan jiwa dan agama seseorang.

Iri terhadap orang lain merupakan suatu hal yang dilarang dalam Islam, kecuali terhadap dua hal sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لاَ حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الكِتَابَ، وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا، فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

“Tidak ada iri kecuali untuk dua jenis manusia: Seorang yang Allah berikan kepadanya Al Qur-an (hafal Al Qur-an), membacanya ketika shalat di waktu malam dan di waktu siang, dan yang kedua adalah seorang yang Allah berikan padanya harta yang melimpah, lalu dia membelanjakannya dalam ketaatan baik di waktu malam maupun di waktu siang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Iri di sini maksudnya adalah ghibthah, yaitu berangan-angan agar dapat semisal dengan orang lain tanpa berharap hilangnya nikmat itu dari diri orang tersebut.

Lantas bagaimana jika ghibthah itu kita tujukan pada pernikahan teman-teman kita? Maka mungkin perlu kita tinjau ulang hal apa yang membuat kita iri, jangan-jangan hanya sekedar ingin ikut-ikutan agar senasib dan sama statusnya dengan teman-teman yang telah menikah, atau iri ingin mendapat suami yang kaya seperti Fulanah X supaya hidup enak, atau yang populer supaya ikut populer, atau yang tampan, ningrat dan lain sebagainya tanpa memperhatikan bagaimana agamanya, maka hal ini tentunya tidak akan membuahkan kebaikan bagi diri kita.

Sebagaimana diceritakan oleh Sufyan bin Uyainah-seorang ahli hadits, tentang dua orang saudaranya, Muhammad dan ‘Imran. Saudaranya yang bernama Muhammad ingin menikahi wanita yang tinggi martabatnya karena motivasi supaya dirinya dapat meraih martabat yang tinggi, namun justru Allah berikan kehinaan bagi dirinya. Sedangkan saudaranya yang bernama ‘Imran ingin menikahi wanita kaya karena motivasi harta wanita tersebut, maka akhirnya Allah pun menimpakan musibah padanya. Mertuanya merebut semua hartanya tanpa menyisakan sedikitpun untuknya.

Apakah kita mau merasakan betapa pahitnya nasib kedua saudara ibnu Uyainah ini? Adapun jika niat menikah itu memang baik, maka semoga ghibthah tersebut dapat menjadi motivasi untuk menempuh sebab-sebab syar’i dalam rangka menggapai pernikahan yang Allah ridhai. Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya At- Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an berkata, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa;

إنما يعطى الرجل على قدر نيته

“Seseorang diberi sesuai kualitas niatnya.”

Dengan meluruskan niat kita untuk menikah tentu akan membuat kita senantiasa memperhatikan rambu-rambu syari’at demi terwujudnya keridhaan Allah Ta’ala, meski Allah mentaqdirkan kita untuk tidak segera menikah.

Mungkin berbagai usaha dan sebab-sebab yang dituntunkan syari’at untuk mempermudah perjodohan telah dilakukan, namun hambatan dan kegagalan itu masih menghadang di depan mata, sehingga akhirnya hati pun merasa sempit dan berputus asa. Dalam keadaan yang demikian ada baiknya kita tengok kegagalan dari saudari-saudari kita dan renungi betapa apa yang kita alami tidak seberapa, betapa nikmat Allah yang masih bisa kita rasakan demikian besarnya dibanding kegagalan untuk segera menikah yang dianggap buruk dalam pandangan sebagian manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewanti-wanti kita dalam sabdanya:

انظروا إلى من أسفل منكم، ولا تنظروا إلى من هو فوقكم، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم

“Lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian, dan jangan melihat orang di atas kalian, maka itu lebih layak untuk kalian agar tidak memandang hina nikmat yang Allah anugerahkan kepada kalian.” (HR. Muslim)

Kalaulah hingga saat ini kita masih menanti jodoh, maka kita lihat saudari-saudari kita yang jauh lebih dahulu menanti jodoh namun hingga saat ini masih belum datang juga jodoh yang dinanti. Kalaupun kita pernah gagal menjalani proses di awal perjodohan, maka ada di antara saudari kita yang gagal di ambang pintu pernikahan. Kalau ternyata kita termasuk yang merasakan pahitnya kegagalan di ambang pintu pernikahan, maka bukankah kita masih merasakan betapa Allah membukakan banyak pintu-pintu kebaikan lainnya untuk diri kita? Yakinlah bahwasanya pilihan Allah itu lebih baik dari pada pilihan kita.

Oleh karena itu janganlah sempit hati dan putus asa meliputi hari-hari kita sampai-sampai kita lupa akan kewajiban kita sebagai seorang hamba, kewajiban kita terhadap diri kita sendiri, demikian juga kewajiban kita sebagai seorang anak, atau kewajiban sebagai mahasiswa, bahkan kewajiban sebagai penghuni kos misalnya. Padahal dengan menunaikan kewajiban, sekalipun dalam perkara dunia jika kita niatkan untuk meraih ridha Allah maka akan membuahkan pahala, sebagaimana perkataan sebagian ahli ilmu; “Ibadahnya orang yang lalai itu bernilai rutinitas, dan rutinitas orang yang berjaga (dari lalai) itu bernilai ibadah.” (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Dar Ats-Tsuraya, th. 1424 H. hal. 13)

Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan tugas demi tugas;

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ ( ) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

“Maka apabila kamu telah selesai (dalam suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah: 7-8).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan ayat ini, “Maka jadikanlah kehidupanmu kehidupan yang penuh dengan kesungguhan, apabila engkau telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, dan jika engkau telah selesai mengerjakan urusan akhirat, maka kerjakanlah urusan dunia. Jadilah engkau bersama Allah ‘Azza wa Jalla sebelum mengerjakan tugas dengan memohon pertolongan-Nya, dan setelah mengerjakan tugas dengan mengharapkan pahala-Nya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, cet. III, Dar Ats-Tsuraya, th. 1424 H. hal.255)

Adakalanya kita dapat menepis seluruh kegalauan hati, namun terkadang juga masih ada keresahan-keresahan yang menyibukkan pikiran kita. Mungkin hal itu terjadi karena masih adanya waktu luang yang tidak kita manfaatkan. Jiwa manusia memang senantiasa dalam salah satu dari dua keadaan, bisa jadi jiwa ini disibukkan dengan ketaatan kepada Allah, namun jika tidak, maka jiwa itu justru yang akan menyibukkan pemiliknya. (Nashihaty Linnisaa, Ummu ‘Abdillah binti Syaikh Muqbil bin Hady Al-Waadi’i, cet. I, Dar Al-Atsar, th. 1426 H. hal. 20)

Syaikh ‘Abdurrazaaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahullah memiliki resep jitu yang beliau kumpulkan dari petunjuk Allah Ta’ala dan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga kondisi keimanan kita. Beliau menjelaskan sebab-sebab yang dapat meningkatkan iman di antaranya5:

Mempelajari ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu agama yang diambil dari kitabullah dan sunnah rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, bisa dengan membaca Al Qur-an dan mentadabburinya, mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala, merenungi perjalanan hidup nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, merenungi ajaran-ajaran luhur agama ini, membaca perjalanan hidup salaful ummah, dan lain sebagainya. Namun ilmu itu sendiri bukanlah tujuan, melainkan sarana agar dapat diamalkan dalam bentuk beribadah kepada Allah Ta’ala, bukan untuk tujuan lainnya. Merenungi ayat–ayat kauniyah Allah yang ada pada makhluk-Nya

"Bersungguh-sungguh dalam beramal shalih serta memurnikannya untuk mengharap wajah Allah semata, baik berupa amalan hati, lisan, maupun anggota badan."
(Asbabu Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi, ‘Abdurrazaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr, cet. II, Maktabah Dar Al-Manhaj, th. 1431 H)

Adapun sebab-sebab yang dapat mengurangi iman dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor dari dalam berupa kebodohan, lalai, berpaling dan lupa, mengerjakan maksiat dan berbuat dosa, serta nafsu yang menyeru pada keburukan. Sedangkan sebab dari luar berupa syaitan, dunia dan fitnahnya, serta teman-teman yang buruk. Semoga dengan mengetahui sebab-sebab tersebut, kita dapat lebih waspada dan berusaha mengamalkannya agar terjaga dari keterpurukan iman bagaimana pun kondisi kita. Bukankah gagal menikah masih lebih baik dibanding gagal mengabdikan diri kepada Allah?

Terakhir mari kita renungkan perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ketika menafsirkan ayat “alam nasyrah laka shadrak” (Al-Insyirah: 1),

“Manusia yang Allah lapangkan dadanya untuk menerima hukum kauni, akan engkau dapati dia ridha terhadap ketentuan dan taqdir-Nya, dan merasa tenang terhadap hal itu. Dia berkata: ‘Aku hanyalah seorang hamba, dan Allah adalah Rabb yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya, orang yang berada dalam kondisi seperti ini akan senantiasa dalam kebahagiaan, tidak sedih dan berduka, dia merasa sakit namun tidak sampai menanggung kesedihan dan duka cita, dan untuk hal yang demikian telah datang hadits shahih bahwasanya Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda;

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، وَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، وَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh mengagumkan keadaan seorang mukmin, sesungguhnya seluruh perkaranya itu baik, tidak ada yang mendapati keadaan seperti itu kecuali bagi seorang mukmin, apabila keburukan menimpananya, dia pun bersabar maka itu menjadi kebaikan baginya, dan apabila kebahagiaan meliputinya, dia pun bersyukur maka itu menjadi kebaikan baginya.”” (Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma, hal.247)

Oleh: Ummu Ubaidillah
sumber: muslimah.or.id

Kapan Aku Nikah ?!

Kapan aku menikah?, mungkin sudah menjadi pertanyaan yang selalu menghantui kita, baik yang masih muda maupun bagi yang usia sudah menua. Galau memang dengan pertanyaan yang satu ini, pertanyaan yang jawabannya masih misteri. 

Terkadang kegelisahan dan kerisauan muncul ketika sudah lanjut menua, sahabat seumuran sudah menikah bahkan sudah punya momongan, sementara diri sendiri belum tau entah kapan akan dijemput sang pangeran pujaan hati. Di tambah lagi dengan pertanyaan teman yang selalu menanyakan “kapan kamu menikah?“, “kenapa belum menikah?”, atau mungkin harapan dari orang tua yang sudah ingin menggendong cucu.

La tah zan, jangan bersedih wahai saudariku, jika hari ini dirimu masih sendiri, belum tau siapa itu pujaan hati. Karena sejatinya jodoh itu adalah ujian.

– Ada mereka yang Allah uji dengan jodohnya datang cepat
– Ada mereka yang Allah uji dengan jodohnya lambat
– Ada mereka yang Allah uji dengan tidak Allah pertemukan jodohnya di dunia.
– Ada mereka yang Allah uji dengan banyaknya keturunan
– Ada mereka yang Allah uji dengan sedikitnya keturunan
– Ada mereka yang Allah uji dengan tidak memiliki keturunan sama-sekali.

Sekali lagi jodoh itu ujian, yang namanya ujian terkadang datangnya dalam bentuk kenikmatan yang kita sukai, namun tak jarang juga hadir dalam bentuk kesulitan yang berat bagi kita. Sekali lagi untuk menghadapi ujian bersyukur dan bersabar solusinya.

Hal pertama yang dilakukan adalah evaluasi diri, memeriksa diri kita, apa kiranya dosa atau kekhilafan masa lalu kita yang mungkin bisa jadi penghambat datangnya jodoh. Periksa lagi bagaimana hubungan kita dengan Allah swt selama ini, periksa lagi bagaimana hubungan kita dengan orang tua kita, atau mungkin banyak kemaksiatan-kemaksiatan yang kita lakukan.

Setelah itu fokuslah pada proses menjemput jodoh dengan cara-cara yang Allah ridhoi, pantaskan diri, tingkatkan ibadah dan banyak berdoa pada Allah SWT. Terlalu banyak orang yang berfokus pada siapa dan kapan dia menikah namun mengabaikan “bagaimana” prosesnya menikah.

Yakinlah selalu pada Allah, kalau Allah akan memberikan yang terbaik untuk anda tentu dengan syarat sesuai dengan kepantasan diri anda. Allah tau kapan waktu yang tepat bagi kita menikah, Allah jauh lebih tau dengan siapa kita cocok menikah. Yakinlah tentang hal itu dan ikhlaslah menerima.

Menikah bukanlah proses satu hari-dua hari namun pernikahan adalah proses panjang yang akan dilewati, maka selagi anda masih sendiri isilah waktu itu untuk memperbanyak bekal-bekal pernikahan. Belajar dari buku-buku pra-nikah, ikut seminar kelas pra-nikah, tingkatkan amal dan ibadah. Pantaskan dirimu. In syaa Allah akan terasa lebih indah disaat masanya sudah datang dan bekalpun sudah ada.


Cara Merawat Kesehatan Payudara dengan benar

Kesehatan payudara harus senantiasa dirawat dan dijaga. Berbagai cara merawat kesehatan payudara pun dilakukan untuk memperoleh hasil yang benar dan memuaskan. Selain alasan penampilan, merawat payudara yang benar rupanya mampu meminimalisir resiko terserangnya penyakit yang menyerang payudara, contohnya kanker.

Untuk memperoleh payudara yang indah dan sehat, dianjurkan untuk melakukan perawatan sedini mungkin. Pasalnya, ketika usia telah menginjak masa tua, bentuk payudara pun mulai mengendur dan keindahannya berkurang.

Merawat kesehatan payudara harus melalui berbagai perawatan yang tetap untuk membuat payudara tetap kencang.
  • Pemakaian bra yang sesuai

Penggunaan bra seringkali disepelehkan oleh banyak orang. Padahal sebenarnya, penggunaan bra yang sesuai ini merupakan hal yang sangat penting. Bedakan ukuran atau jenis bra ketika beraktivitas pada umumnya atau ketika berolahraga. Ketika berolahraga, hendaknya menggunakan bra yang pas dan memiliki bahan yang mampu menyerap keringat secara optimal.
  • Senam payudara

Cara merawat kesehatan payudara selanjutnya ialah melakukan senam payudara. Senam payudara ini membuat otot otot bagian payudara akan lebih kuat. Bahkan jika kita mampu melakukan senam secara teratur, maka bentuk payudara pun tetap terjaga.
  • Pemijatan payudara

Lakukan pemijatan pada payudara secara perlahan-lahan. Perlu diingat, gunakan cream yang tepat dalam melakukan pemijatan ini. Contohnya menggunakan cream Bust Up Green Angelica. Selain merawat kesehatan payudara, krim tersebut rupanya mampu memperbesar ukuran payudara jika digunakan secara teratur. Tak perlu khawatir memiliki efek samping karena Green Angelica merupakan produk yang kaya akan kandungan herbal atau bahan-bahan alami.
  • Istirahat yang cukup

Tahukah Anda bahwa waktu istirahat yang cukup merupakan bagian dari merawat kesehatan payudara ? Cukupnya waktu istirahat seseorang akan menjaga metabolisme pada tubuh, sehingga otot payudara pun tidak mengalami ketegangan dan tidak akan kendur akibat mulai melemahnya otot-otot tubuh.
  • Hindari menggosok payudara

Tidak dianjurkan untuk melakukan penggosokan payudara ketika menggunakan handuk. Hindari penggosokan yang keras dan kencang karena akan berakibat rusaknya bentuk payudara.


Tuesday, October 25, 2016

Bahaya Tidur Pakai Bra

BAGI seorang perempuan menggunakan pakaian dalam yang satu ini memang menjadi hal yang begitu penting. Meski begitu, ia harus lebih memperhatikan penggunaannya. Jangan sampai, bra yang digunakan malah akan membuat dirinya terkena masalah. Sehingga, ia menyesali pemakaian pakaian itu dan menyalahkan pihak lain.


Padahal, penggunaan bra memanglah sangat bermanfaat. Hanya kita perlu tahu ada salah satu waktu, di mana bra sebaiknya tidak digunakan. Kapankah itu? Yaitu ketika tidur. Mengapa? Sebab, tidur menggunakan bra bisa menimbulkan bahaya yang cukup serius. Terutama dalam masalah kesehatan. Apa sajakah bahaya itu?

Dilansir dalam doktersehat.com, sedikitnya ada sembilan bahaya penggunaan bra ketika tidur.

1. Benjolan
Kista dan benjolan-benjolan non-kanker dapat dibentuk dalam setiap bagian dari tubuh Anda. Dr John McDougall menulis dalam The McDougall Program untuk Jantung Sehat menunjukkan bahwa memakai bra ketat saat tidur menyebabkan peradangan. Ini memungkinkan munculnya benjolan.

2. Ancaman Kanker
Memakai bra saat tidur menyebabkan kanker payudara masih menjadi topik perdebatan, ada studi yang berbeda terkait hal ini. Ada yang menyebut pemakaian bra ketat saat tidur adalah pemicu kanker payudara.

3. Berkeringat
Mengenakan bra yang ketat saat tidur, terutama di musim panas, akan membuat Anda berkeringat lebih banyak dari biasanya. Umumnya bra mewah adalah penyebab dalam kasus ini. Bra yang lebih aman dan sehat adalah yang terbuat dari katun atau bahan sintetis seperti polyester atau linen.

4. Edema
Jika Anda menggunakan bra ketat secara terus menerus, maka dapat menyebabkan penyumbatan limfatik. Ini termasuk edema atau akumulasi cairan di payudara.

5. Gelisah
Mengenakan bra yang ketat saat tidur juga membuat gelisah di malam hari akibat iritasi yang ditimbulkan. Ini akan menyebabkan ketidaknyamanan selama tidur dan pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.

6. Iritasi kulit
Bra ketat akan menyebabkan iritasi kulit. Lebih baik menggunakan bra tanpa kawat. Sport bra dianggap sebagai pilihan yang baik untuk dipakai pada malam hari. Bra ini akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk payudara Anda, tanpa menimbulkan efek kesehatan.

7. Tidur Terganggu
Tidak ada keraguan bahwa tidur yang baik memiliki hubungan langsung dengan tingkat kenyamanan di tempat tidur. Jika Anda mengenakan bra ketat, Anda akan merasa kurang nyaman sehingga hal ini mengganggu tidur Anda.

8. Pigmentasi
Penggunaan bra secara terus menerus, apalagi yang ketat, akan menyebabkan masalah terkait pigmentasi. Untuk menghindari efek kesehatan ini, gunakanlah bra yang lembut dan longgar.

9. Mengurangi Sirkulasi Darah
Mengenakan bra saat tidur dapat menyebabkan halangan untuk sirkulasi darah, ketimbang memakai bra yang ketat atau model push-up saat dipakai tidur, lebih baik memilih sport bra yang lebih nyaman. []


source: islampos.com

Tamu yang Mencerdaskan

Siang ini seperti biasa saya berada di kantor. Sedikit bercerita, saya adalah staff magang di pusat informasi dan humas Universitas Airlangga. Masih sama dengan hari lain, tugas kami disini salah satunya adalah menerima tamu. 

Tepat pukul 11 siang, pintu kantor diketuk. Saya dan staff lain mempersilakan tamu ini untuk masuk dan duduk. sebelum sempat kami selesai mempersilakan duduk, si Tamu bertanya, "Pak, Bu, ini bener kampus C Unair Mulyorejo?". dengan ramah kami meng-iyakan. Namun sekali lagi beliau bertanya pertanyaan serupa. Dengan heran kami kembali meng-iyakan. Namun terkejutnya kami ketika si Tamu berteriak girang, "horeee!! saya lulus!". 


Lalu si Tamu bercerita bahwa dia adalah siswa SLB, usianya 34 tahun namun kemampuan otaknya setara dengan anak usia 13 tahun. Namanya Aput, dia dari Wonosari, Yogjakarta. Tujuannya kesini adalah untuk ujian. Ujian? Awalnya kami heran. Namun ternyata Aput sedang menjalankan ujian pencarian alamat. Bayangkan dengan kapasitas otaknya yang setara 13 tahun, ia menuju Surabaya, kota sebesar ini sendirian (ingat, dia dari Yogjakarta, 10 jam dari Surabaya). Ia hafal benar ia harus naik bus Eka sampai Bungur Asih dan 2 kali naik angkutan umum untuk sampai ke Kampus kami. 

Belum selesai disana, ketika kami menawarkan minum, ia menolak dengan alasan ia dilarang untuk meminta minta. Keukeuhnya prinsip tidak meminta minta ini sampai memaksa kami mencari alasan lain agar ia menerima air minum itu (ia tampak sangat lelah dan kehausan). Kami berdalih bahwa air minum itu adalah hadiah karena dia sudah lulus ujian (bisa menemukan alamat adalah ukuran kelulusannya).

Baca juga: "Engkau meninggalkan Sesuatu yang Berharga di Restoranku"

Disela perbincangan kami ia bercerita bahwa di sekolahnya ia belajar baca tulis, ketrampilan, dan agama. Ia menyebutkan ada dua agama disana yang pertama adalah agama Allahuakbar (red. Islam) dan pak Yesus (red. Kristen/Katolik). kebetulan ia beragama Allahuakbar tuturnya. Lama berbincang, ia teringat bahwa hari ini adalah hari Jumat. Ia membacakan (dia hafal, tanpa teks) surat Al-Jumu'ah bagi kami. Suaranya merdu dan bacaaannya benar, dia juga hafal dengan baik. Saya dan rekan kerja saya sampai luluh dan menangis. 

Dia juga memberi tahu kami bahwa ada aturan yang harus ditaati selama ujian ini. Pertama adalah boleh bertanya, namun tidak boleh diantar. Kedua adalah tidak boleh naik kendaraan yang bersifat mengantar seperti taxi dan becak. Ketiga, tidak boleh meminta - minta. dan masih banyak aturan lain yang mengoyak nurani saya. 

Saya jadi berfikir, sudahkah kita memiliki moral sebaik tamu Tuna Grahita ini? Bahkan dia mencari tempat sampah untuk membuang sampahnya. Sedangkan kita? Ada satu celetukan polos yang ia tanyakan pada kami. Ia bertanya, berapa banyak ayam yang harus dijual untuk pergi ke Mekah? Untuk ke Surabaya saja ia harus menjual ayam 3 ekor. Ia ingin ke mekah karena sudah bisa mengaji.

Dari tamu ini saya belajar banyak tentang makna hidup, kejujuran, bagaimana berjuang dan terus memotivasi diri sendiri. Dia berkata bahwa dia dilarang bersedih. "Kata pak Guru aku ngga boleh sedih, kalo sedih nanti bodo lagi", ucapnya polos. Dari sini, masih bisa sombongkah kita bahwa mahasiswa adalah makhluk paling pintar dan paling baik moralnya? Mari belajar dari sekitar, termasuk dia :)

Rumi dan Botol Minuman Pesanan Gurunya

Suatu malam, Maulana Jalaluddin Rumi mengundang Syams Tabrizi ke rumahnya. Sang Mursyid Syamsuddin pun menerima undangan itu dan datang ke kediaman Maulana. Setelah semua hidangan makan malam siap, Syams berkata pada Rumi;

“Apakah kau bisa menyediakan minuman untukku?”. (yang dimaksud : arak / khamr)

Maulana kaget mendengarnya, “memangnya anda juga minum?’. 
“Iya”, jawab Syams. 

Maulana masih terkejut,”maaf, saya tidak mengetahui hal ini”.

“Sekarang kau sudah tahu. Maka sediakanlah”.

“Di waktu malam seperti ini, dari mana aku bisa mendapatkan arak?”.

“Perintahkan salah satu pembantumu untuk membelinya”.

“Kehormatanku di hadapan para pembantuku akan hilang”.

“Kalau begitu, kau sendiri pergilah keluar untuk membeli minuman”.

“Seluruh kota mengenalku. Bagaimana bisa aku keluar membeli minuman?”.

“Kalau kau memang muridku, kau harus menyediakan apa yang aku inginkan. Tanpa minum, malam ini aku tidak akan makan, tidak akan berbincang, dan tidak bisa tidur”.

Karena kecintaan pada Syams, akhirnya Maulana memakai jubahnya, menyembunyikan botol di balik jubah itu dan berjalan ke arah pemukiman kaum Nasrani.

Sampai sebelum ia masuk ke pemukiman tersebut, tidak ada yang berpikir macam-macam terhadapnya, namun begitu ia masuk ke pemukiman kaum Nasrani, beberapa orang terkejut dan akhirnya menguntitnya dari belakang.

Mereka melihat Rumi masuk ke sebuah kedai arak. Ia terlihat mengisikan botol minuman kemudian ia sembunyikan lagi di balik jubah lalu keluar.

Setelah itu ia diikuti terus oleh orang-orang yang jumlahnya bertambah banyak. Hingga sampailah Maulana di depan masjid tempat ia menjadi imam bagi masyarakat kota.

Tiba-tiba salah seorang yang mengikutinya tadi berteriak; “Ya ayyuhan naas, Syeikh Jalaluddin yang setiap hari jadi imam shalat kalian baru saja pergi ke perkampungan Nasrani dan membeli minuman!!!”.

Orang itu berkata begitu sambil menyingkap jubah Maulana. Khalayak melihat botol yang dipegang Maulana. “Orang yang mengaku ahli zuhud dan kalian menjadi pengikutnya ini membeli arak dan akan dibawa pulang!!!”, orang itu menambahi siarannya.

Orang-orang bergantian meludahi muka Maulana dan memukulinya hingga serban yang ada di kepalanya lengser ke leher.

Melihat Rumi yang hanya diam saja tanpa melakukan pembelaan, orang-orang semakin yakin bahwa selama ini mereka ditipu oleh kebohongan Rumi tentang zuhud dan takwa yang diajarkannya. Mereka tidak kasihan lagi untuk terus menghajar Rumi hingga ada juga yang berniat membunuhnya.

Tiba-tiba terdengarlah suara Syams Tabrizi; “Wahai orang-orang tak tahu malu. Kalian telah menuduh seorang alim dan faqih dengan tuduhan minum khamr, ketahuilah bahwa yang ada di botol itu adalah cuka untuk bahan masakan. Seseorang dari mereka masih mengelak;

“Ini bukan cuka, ini arak”. Syams mengambil botol dan membuka tutupnya. Dia meneteskan isi botol di tangan orang-orang agar menciumnya. Mereka terkejut karena yang ada di botol itu memang cuka. Mereka memukuli kepala mereka sendiri dan bersimpuh di kaki Maulana. Mereka berdesakan untuk meminta maaf dan menciumi tangan Maulana hingga pelan-pelan mereka pergi satu demi satu.

Rumi berkata pada Syams, “Malam ini kau membuatku terjerumus dalam masalah besar sampai aku harus menodai kehormatan dan nama baikku sendiri. Apa maksud semua ini?”.

“Agar kau mengerti bahwa wibawa yang kau banggakan ini hanya khayalan semata. Kau pikir penghormatan orang-orang awam seperti mereka ini sesuatu yang abadi? Padahal kau lihat sendiri, hanya karena dugaan satu botol minuman saja semua penghormatan itu sirna dan mereka jadi meludahimu, memukuli kepalamu dan hampir saja membunuhmu. Inilah kebanggaan yang selama ini kau perjuangkan dan akhirnya lenyap dalam sesaat.

Maka bersandarlah pada yang tidak tergoyahkan oleh waktu dan tidak terpatahkan oleh perubahan zaman.

(*Dari kumpulan kisah Maulana Jalaluddin Rumi)
source: kisahinspirasi.com

"Engkau meninggalkan Sesuatu yang Berharga di Restoranku"

SEORANG pemuda membawa ayahnya yang telah tua dan agak pikun ke sebuah restoran terbaik di kotanya. Ketika makan, tangan sang ayah gemetar sehingga banyak makanan tumpah dan tercecer mengotori meja, lantai, dan bajunya sendiri. Beberapa pengunjung restoran, melirik situasi tersebut.

Namun pemuda itu terlihat begitu tenang. Ia membantu dengan sabar dan menanti sang ayah selesai makan. Setelah selesai, ia membawa sang ayah ke kamar mandi, untuk dibersihkan tubuh dan pakaiannya dari kotoran. Setelah itu, ia mendudukkan ayahnya kembali di kursi, dan dengan tenang ia pun membersihkan makanan yang tercecer di sekitar meja tempat ayahnya makan, Kemudian, ia membayar tagihan makan malam pada kasir restoran itu, menghampiri ayahnya, dan menuntunnya keluar.

Baca juga: Rasa Patah Hati berlalu, ini Momen yang Tepat untuk Jatuh Cinta.

Pemilik restoran yang sedari tadi mencermati perilaku pelanggannya ini, bergegas keluar menyusul si pemuda yang sedang menuntun ayahnya itu. Setelah berhasil menyusul, ia berkata, “Terima kasih, kau telah meninggalkan sesuatu yang berharga di restoranku.”

Pemuda itu balik bertanya, “Memangnya barang berharga apa yang aku tinggalkan?”

Sambil menepuk pundak si pemuda, pemilik restoran berkata, “Engkau telah meninggalkan pembelajaran yang mahal pada kami semua, tentang luhurnya nilai berbakti kepada orang tua.”

“Bakti” bagi setiap orang terhadap orangtuanya, tentu tidak sama satu sama lain, karena situasi yang berbeda-beda. Tapi yang pasti: bakti adalah hal yang tidak bisa kita abaikan. Seburuk apa pun rupa maupun kondisi orangtua kita, mereka tetap layak dan harus dihormati. []


source: islampos.com

Ibrahimovic, Muslim atau bukan !?

Sosok Zlatan Ibrahimovic selalu menjadi sorotan di mana saja. Bukan hanya karena prestasinya, tapi juga berbagai kontroversi. Sekarang, setelah malang melintang di Juventus, Intermilan, Barcelona, AC Milan, dan PSG, Ibra—begitu panggilannya—bermain di Liga Inggris, Manchester United.


Banyak yang bertanya, sebenarnya Ibra beragama apa? Pertanyaan ini terus meruak dikarenakan nama Ibra yang identik dengan nama Ibrahim.

Ibra lahir di Malmo, Swedia dan besar di Rosengard, kawasan tujuan imigran muslim yang masuk Swedia. Ayah Ibra bernama Sefik berasal dari Bijeljina, Bosnia. Sedangkan ibunya, Jurka, berasal dari Zadar, Kroasia.

Baca juga:
Protes di Jantung Kristen; Ribuan Muslim Demonstrasi di depan Coloseum Roma.
Valentino Rossi Rindu Marco Simoncelli

Imigran muslim umumnya memilih tinggal di Rosengard, Malmo agar memudahkan berinteraksi dengan muslim lainnya, dan tentu saja memudahkan untuk menjalankan ibadah.

Konon Ibra pernah menyatakan dirinya bukan muslim yang taat. Misalnya tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Namun satu hal yang pasti, Ibra memiliki tato di perut “Only God Can Judge Me”. Tato ini bisa berarti Ibra sesungguhnya sedang merahasiakan cara ibadahnya.

Ibra tidak pernah secara resmi menjelaskan agama yang dianutnya. Namun ada satu tato yang melekat di badannya, yang artinya, “Hanya Tuhan yang Bisa Menilai Saya.”

Hal itu menunjukkan bahwa dia masih memendam rahasia terhadap ibadah yang dilakoninya terhadap ajaran yang dipercayainya. Namun, dalam suatu kesempatan ia mengakui kalau dirinya adalah seorang Muslim, meski bukan termasuk golongan taat. Seperti tidak berpuasa ketika bulan Ramadhan tiba. []


source: inspiradata.com

Seekor Ayam Sebabkan Kekacauan di Jalan Raya Skotlandia


Jalan raya di kota besar tentu penuh dengan lalu-lalang kendaraan. Biasanya jalan besar seperti itu akan sibuk dan akan sangat terganggu jika ada yang menyebrang sembarangan, maka di Indonesia dibuat jembatan penyeberangan.

Nah, ada yang menarik yang terjadi di jalan East Marketgait, Dundee, Skotlandia. Di pusat kota itu, ada seekor ayam yang menyebrang sembarangan saat jalan ramai oleh kendaraan. Tentu kehadiran ayam itu menggangu pengendara yang melintas jalan tersebut.

Dilansir Emirates247, ayam itu mengurungkan niatnya untuk menyebrang ketika pengendara motor hendak melintas ke arahnya. Pengendara motor itu lalu melaporkan kejadian itu ke polisi dan mereka bergegas ke lokasi.

Ayam tersebut berhasil ditahan dan dibawa ke lembaga perlindungan hewan. Sementara itu, pihak bewenang, menyebarkan foto ayam itu di media social agar sang pemilik bisa membawa dan kembali merawatnya.

Sementara pemilik belum mengambilnya, ayam itu akan dirawat oleh Lembaga Perlindungan Ayam Skotlandia. 


source: inspiradata.com

[Cerpen] Bagaimana Aku Bisa Membayangkan Perempuan Lain?

PAGI belum menguning, seperti biasanya kegiatan di rumah mungil itu sudah berlangsung. Atikah kecil masih pulas di pulau kapuknya, sedang sang ibu sudah berjibaku dengan tugas rumah tangga.

Kain sudah diputar di mesin cuci, ruang tamu dan keluarga telah tertata rapi. Kini Aisyah tengah sibuk menyiapkan sarapan, sembari mendengarkan murottal di televisi. Sesekali bibirnya ikut melantunkan ayat suci Al-Qur’an, meski berpeluh ia tetap merasa senang dengan kesehariannya.

“Pagi Abi, pagi my little princes!” sapanya, menyambut sang suami dan si buah hati. Senyum mengembang di wajahnya.

Begitulah cara sederhana seorang Aisyah berbakti pada suaminya. Menyajikan makanan yang diracik dengan bumbu cinta, juga segelas teh yang diseduh sepenuh hati.

Aisyah selalu berusaha cekatan, setiap kali suaminya hendak menyantap sarapan, perempuan berkulit sawo matang itu mengambil Atikah dari suaminya. Dengan segera ia memandikan si kecil dan memakaikan pakaian yang cantik untuknya. Setelahnya ia pun menemani sang suami di meja makan.

“Nasi goreng Umi enak.” Seru Fahri di sela mengunyah makanan. Pipi Aisyah memerah seketika, ia merasa bahagia dengan pujian suaminya. Padahal ia hanya memasak dengan resep biasa. Pikirnya. Mungkin cinta yang menjadikannya luar biasa. Hihihi … Aisyah terkikik dalam hati.

“Alhamdulillah, kalau begitu dihabiskan ya, Abi …”

Fahri mengangguk, “Dengan senang hati.” Sahutnya. Aisyah tertawa geli melihat tingkah suaminya.

Pernikahan mereka baru berjalan dua tahun. Berawal dari pertemuan tanpa sengaja di halte bus kala itu. Fahri jatuh hati pada Aisah yang berpenampilan syar’i. tidak sedikit pun dari auratnya yang tak tertutup. Bahkan wajahnya. Dengan sengaja melupakan tujuannya semula, Fahri mengikuti ke mana gadis itu melangkah, hingga tahulah ia di mana Aisyah bertempat tinggal.

Tanpa menunggu lama, Fahri nekad datang untuk menanyakan status Aisyah. Perempuan yang menggetarkan hatinya. Saat tahu Aisyah belum menikah, dengan segera ia menyampaikan lamaran kepada orang tuanya.

Keluarga Fahri sempat kaget dan hendak menentang, namun lelaki itu berhasil meyakinkan. “Bagaimana pun dia aslinya, biar itu menjadi urusan saya. Karena nanti dia adalah istri saya.”

Fahri benar-benar yakin atas pilihannya. Perempuan bercadar itu pasti akan membuatnya bahagia. Bismillah … ucapnya sebelum memantapkan keputusan.

Aisyah yang tercatat sebagai mahasantri, juga menyambi sebagai pendidik di salah satu yayasan islam itu tak merasa berat meninggalkan segala rutinitasnya setelah menikah. Menemukan pendamping yang shalih merupakan anugerah, dan berbakti pada sang suami adalah langkah menuju jalan-jalan Surga.

“Aku ikhlas, Mas. Bila memang Mas mau aku meninggalkan studi-ku juga tugasku sebagai pengajar. Insya Allah, aku akan sepenuhnya berbakti padamu. Ridho Allah, ada pada keridhoanmu.” Lirihnya. Aisyah mengecup punggung tangan Fahri untuk pertama kalinya.

Fahri menahan debaran di dadanya yang begitu hebat. Saat tangannya perlahan melepas ikatan cadar istrinya.

“Subhanallah …”

Lelaki itu terhenyak melihat wajah sang istri yang tak lagi tertutupi.

Aisyah tersenyum, ia pun rupanya menahan debaran yang tak kalah hebatnya.

Sesaat mereka berpandangan, sebelum kemudian Fahri mengecup keningnya untuk pertama kali dan memeluknya.

“Kita sudah menikah, setelah ini apa kamu bersedia untuk selalu memakai cadar itu?” tanya Fahri suatu malam.

“Tentu, Mas. Aku bersedia.” Sahut Aisyah mantap.

“Boleh aku tahu alasannya apa?”

Aisyah menatap suaminya, lagi-lagi dada mereka sama bergetar hebat saat berpandangan.

“Sebelum menikah, aku mengenakannya karena ingin bertakwa pada Allah. Setelah menikah, aku akan tetap mengenakannya karena aku ingin bertakwa pada-Nya dan berbakti padamu.”

Fahri takjub. Darahnya mendesir seketika. Indah sekali penuturan Aisyah di telinganya. Kini ia merasa telah menjadi lelaki yang paling kaya. Karena telah memiliki seindah-indahnya perhiasan dunia, yaitu istri shaliha.

Dunia lelaki tidak sama dengan dunia perempuan. Saat tidak di rumah, ada begitu banyak godaan yang bisa menggoyahkan iman. Godaan terparah adalah bertebarannya perempuan-perempuan cantik yang berpakain minim dan berpenampilan mencolok di mana-mana. Seharian di luar rumah merupakan ujian terberat bagi seorang suami.

Miskinnya iman dan takwa pada Sang Pencipta, bisa memudahkan seorang lelaki untuk menghibur dirinya dengan perempuan-perempuan di luaran. ‘kan istriku di rumah, tidak tahu juga dia. Ah, mumpung ada yang cantik, lumayanlah! Begitulah mungkin isi pikiran lelaki yang tak tahan akan fitnah wanita di luar rumah.

Begitu pula dengan Fahri, ia pun lelaki normal yang tentu memiliki syahwat bila suatu ketika melihat wanita cantik di tempat kerjanya. Namun Fahri berupaya keras dengan senantiasa merapal zikir untuk menjaga dirinya. Ia akan selalu mengingat Aisyah dan putrinya bila terpojok pada keadaan yang memungkinkan untuk khilaf.

“Allahuma anjirna min fitnatin nissa …*” batin Fahri.

Konsekuensi bekerja di sebuah perkantoran tentu tak sedikit. Mulai dari bergaul dengan karyawan wanita, atau memiliki rekan seprofesi yang gila wanita. Sungguh, ia ingin mencari pekerjaan di tempat lain atau membuka usaha sendiri demi membatasi interaksi dengan wanita-wanita itu. Lirihnya.

“Fahri, ada karyawan baru lho. Masih single, cakep banget.” Seru salah satu rekan kerjanya.

“Enak aja, itu bagian gue tahu!” celetuk yang lainnya.

Fahri hanya mampu memperbanyak istighfar dalam hati. Reaksinya hanya diam dengan sesabit senyuman. Tangan dan pikirannya tetap fokus pada pekerjaan.

Ketika masih melajang, menundukkan pandangan adalah hal yang cukup sulit bagi seorang lelaki. Apalagi hampir setiap saat bertemu dengan wanita cantik dan seksi. Setelah menikah rupanya hal itu menjadi lebih sulit lagi. Karena lelaki tentunya memiliki cela untuk membandingkan kecantikan istrinya dengan wanita di luar sana. Sedapat mungkin Fahri tidak menatap wanita itu secara langsung dan berlama-lama. Ia hanya akan memandang jika keadaan mendesak. Dengan selalu meminta perlindungan pada Allah.

Terkadang, ia merasa bersalah terhadap Aisyah. Fahri akan selalu menyesali dirinya yang tak mampu setakwa sang istri dalam menjaga diri dan pandangan.

Pernikahan memang suatu jalan yang indah menuju Surga. Namun, bagi seorang suami ada banyak sekali hal yang memungkinkannya untuk terpeleset ke jalan Neraka. Maka beruntunglah bagi suami-suami yang mampu bertakwa dalam menjaga pernikahannya.

***

“Mengurus anak lumayan repot ya, Mi?”

Aisyah tersenyum, “Ya repotlah, Bi.”

“Ummi capek ya? Apa Ummi butuh seorang pembantu?” Fahri menatap istrinya yang tengah menidurkan Atikah.

“Enggak, Bi. Insya Allah, Ummi sanggup mengerjakan semuanya sendiri.”

“Tapi kasihan Ummi.” Sela Fahri khawatir.

Aisyah bangkit dan melangkah mendekati Fahri.

“Rumah adalah ladang pahala bagi seorang istri. Bagaimana mungkin Ummi menyerahkannya pada pembantu?” Aisyah menggelayut di lengan suaminya.

Fahri tersenyum. Ah, bagaimana mungkin aku sanggup bersenang-senang di luar sana dengan memandang wanita lain? Sementara istriku selalu menanggung lelah dan repotnya mengurus rumah dan anakku? Sungguh zalimnya aku bila sampai melakukan itu. Lirihnya membatin. Fahri memeluk Aisyah. Dari ambang pintu mereka menatap Atikah yang sudah pulas dengan memeluk boneka kesayangannya. []

*Ya Allah selamatkan kami dari fitnah perempuan.

Penulis : Rini Nurmala Sari (Kandis, Riau)
Email : rininurmalasari@yahoo.co.id

source: islampos.com

Monday, October 24, 2016

Akibat HP Tidak Aktif

Nunung adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat setia pada suaminya. Dia selalu menunggu kedatangan suaminya yang bernama Mono pulang dari kantor untuk menyambutnya dengan cinta dan kasih sayang. Suatu hari, Nunung ingin memasakkan makanan istimewa untuk sang suami.

Lalu Nunung menelpon handphone sang suami untuk menanyakan apa makanan yang di inginkannya hari itu. Tapi sial, ternyata pulsa Nunung habis, lalu dia berteriak memanggil Petruk, anak tunggalnya baru berusia 9 tahun, yang lagi asyik main PlayStation di lantai atas.

Baca Juga: Penjual Teh Jadi Model Setelah Fotonya Viral di Medsos

Nunung: “Truk.. Petruk, tolong telponin HP Papa mu, pulsa mama habis nih, bilang sama Papa, mau makan apa hari ini?”

Petruk: “Iya ma, sebentar Petruk telpon.” (Tidak lama kemudian turun dari lantai atas) “Maa,, sudah 3 kali Petruk telpon, papa gak jawab maa, yang jawab malahan cewek maa. Kok HP papa dipinjamin sama orang lain maa?”

Nunung: (Dengan muka Nunung merah padam tapi berusaha menahan kemarahannya) “Ya sudahlah kamu naik ke atas saja lanjutkan mainmu!!”

Sore harinya sang suami pulang, dan tanpa ba bi bu..lagi, Nunung langsung memukulnya dengan sepatu dan sapu di rumah tanpa ampun. Sang suami berteriak teriak kesakitan, tapi Nunung tidak peduli, kemarahannya memuncak. Para tetangga berdatangan dan melerai, dan Pak RT juga datang, setelah disabarkan, Nunung menanyakan pada suaminya siapa wanita yang diselingkuhinya. Sang suami kontan saja membantah, mereka saling tuduh, akhirnya Petruk dipanggil.

Baca juga: Inul Daratista Masuk Rumah Sakit Gara-gara Suka Tahan Pipis

Nunung: (Dengan kasar) “Ini saksinya anakmu, 3 kali dia menelpon hpmu, yang jawab pelacurmu itu!! Jujur ya pa.. Kurang apa sih mama selama ini?”

Mono: “Saya sudah jujur maa, sumpah saya ga selingkuh..” (lalu memanggil anaknya) “Ayo bilang Truk, apa bener kamu denger cewek ngangkat hp papa?”

Petruk: “ii.. i.. ii.. yaaa pa.”

Mono: “Haaaa.. bohong kamu!! Emang cewek itu bilang apa?”

Petruk: “Di.. Di.. Diaa bilang.. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan! Cobalah beberapa saat lagi..!”

Mono: “Haaaaa.. Edaaaan!!”

Nunung: “Haaaaa, mampus aku, hemmm, mending kabur duluan dari pada kena caci maki.”

Pak RT dan Tetangga: “Ggkgkgkgkgk.. Terlalu kamu Truk.”

^_^_~


source: riajenaka.com

Twilight Kembali Digarap, Bella Swan Akan Diperankan Nina Dobrev?

Rumor kembalinya film Twilight ke layar lebar tentu sangat menggembirakan para penggemar, tetapi ada satu hal yang mungkin akan membuat fans kecewa. Tokoh Bella Swan yang identik dengan sosok Kristen Stewart kabarnya akan diperankan oleh aktris baru Nina Dobrev.


Dikutip dari Inquisitr, Kristen Stewart rupanya sudah tidak tertarik untuk kembali membintangi film Twilight yang sudah membesarkan namanya. Sementara itu, isu yang beredar menyebutkan bahwa Nina Dobrev siap menggantikan Kristen di film ini dan berperan sebagai vampir wanita.

Nina sendiri dikenal sebagai pemeran Elena dalam serial televisi The Vampire Diaries yang sudah dirilis sejak tahun 2009, namun baru-baru ini Nina memutuskan untuk hengkang dari serial tersebut. Kabarnya Nina ingin mengembangkan karirnya di dunia akting dan berambisi untuk membintangi film layar lebar berseri, tak heran bila Nina pun disebut-sebut mengincar peran Bella Swan di Twilight.

Memang belum ada konfirmasi resmi apakah Nina Dobrev benar-benar akan menggantikan Kristen sebagai Bella, bahkan kabar film Twilight terbaru pun masih sebatas rumor. Seperti yang diketahui, belum lama ini Patrick Wachsberger dari pihak studio Lionsgate mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan kisah Twilight, namun semua itu bergantung dari si penulis cerita, Stephanie Meyer.

Menurut Patrick, bila Stephanie ingin membuat cerita yang berhubungan dengan Twilight maupun karakter Bella dan Edward Cullen, kemungkinan besar cerita tersebut akan difilmkan.


source: sidomi.com

Oki Setiana Dewi : "Jangan Buta Dengan Guru Spiritual"

Peran guru spiritual dirasa membantu untuk membentengi setiap orang termasuk artis. Walau mengaku mempunyai guru spiritual untuk mempelajari agama, Oki Setiana Dewi mengingatkan agar tidak 'buta' dalam mempercayai setiap perkataan sang guru.

Bintang film 'Ketika Cinta Bertasbih' itu mengaku juga mempunyai guru spiritual untuk memperdalam ajaran agama Islam. Tapi, terkuaknya masalah yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti pun menimbulkan pertanyaan tentang baik dan buruknya pengaruh yang diberikan oleh guru spiritual.

"Jadi kalau guru spiritual harus, tapi guru spiritual yang membuat kita berpedoman pada Al Quran dan hadist. Kalau berpatokan pada satu guru khawatir kita taqlik buta, artinya guru bilang A, kita lakukan yang A," ucap Oki ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, mempunyai satu guru spiritual tidaklah cukup menurutnya. Ada baiknya, sebagai manusia yang memiliki keyakinan harus lebih banyak mendengar dan berdiskusi dengan orang lain.

"Tapi tidak dengan satu guru itu saja-saja. Tapi harus banyak belajar dari para guru lain, agar terbuka pemikirannya, banyak diskusi. Tapi, juga harus baca Al Quran agar senantiasa lurus," jelasnya.

Dengan kata lain, haruslah tetap berhati-hati dan selalu dengan pikiran terbuka dalam menerima setiap masukan. Carilah guru spiritual yang berpedoman pada Al Quran.

"Guru spiritual itu adalah ustadz atau ustadzah, dan setiap kita harus punya guru, yang mengajak kita berpedoman pada Al Quran dan hadist. Jadi yang mengajak kita pada kebaikan dan tidak bertentangan dengan ayat-ayat Allah," tegas Oki. 


source: hot.detik.com/celeb

Belum Nikah, Zaskia Gotik Pamer Tidur Seranjang Pacar

Zaskia Gotik sedang sedih.  Sang pacar sedang berbaring lemah di rumah sakit. Arief Fitriansah itu sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit akibat sakit perut. Namun, karena harus pergi ke luar kota, pemilik Goyang Itik itu lebih dulu tidur seranjang di rumah sakit.

"Tak pernah lelahku mendampinginya dalam keadaan lelah, sedih, sakit, dan terpuruk. Maafkan neng tidak bisa nemenin aa selama aa dirawat, karena neng mulai sore ini sampe tanggal 23 neng ada kerjaan di luar kota. Sedih rasanya meninggalkan aa dalam kondisi seperti ini, tapi neng harus profesional dalam tanggung jawab pekerjaan neng, neng hanya bisa doa dari jauh dalam tugas agar aa diberi kesembuhan amin.?? insya Allah, Allah berikan berkah terindah untuk kita, untuk hubungan kita ke depannya amin ????love aa ??," ungkap Zaskia Gotik sebagai keterangan foto, Selasa (16/8/2016).

Baca juga: Nikita Mirzani Narsis Bu6!l setelah 'Mandi Kucing'

Zaskia dan Arief terlihat tertidur pulas dalam foto yang diunggahnya itu. Selang infus masih menempel di tangan kiri Arief yang mengenakan selimut kuning. Netizen bereaksi melihat foto tersebut.


"Belum jadi muhrim sayank ... Belum boleh foto begitu ??????," singgung akun @priliandini. "Bukan muhrim sist @zaskia_gotix," tambah akun @kikynur_ripma.

"Foto ini akan indah dilihat kalo sudah sah suami istri mbak," jelas akun @adindarizarahmania menimpali.

Sebelumnya, Zaskia Gotik sempat menggunggah video singkat saat mengantar pacarnya itu ke rumah sakit. Dalam keterangannya, Zaskia mengungkapkan pacarnya itu sakit perut sejak 15 Agustus 2016 lalu. Kondisi Arief sempat membaik dan diizinkan pulang, tapi ternyata kambuh lagi hingga akhirnya ia membawa Arief lagi ke rumah sakit.


source: bintang.com

Inul Daratista Masuk Rumah Sakit Gara-gara Suka Tahan Pipis

Kabar mengejutkan datang dari pedangdut yang identik dengan goyang ngebor, Inul Daratista. Ia terpaksa dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (23/10) karena infeksi saluran kemih yang dideritanya.

Sebelum masuk rumah sakit, Inul Daratista tengah mengisi sebuah acara di Indosiar. Dalam potret yang ia bagikan di Instagram pribadi, Inul masih dalam balutan make-up dan sedang diinfus.

Sementara, infeksi saluran kemih yang diderita pelantun Goyang Inul ini dikarenakan dirinya kerap menahan pipis. Maka dari itu, ia memberikan masukan agar banyak minum air.

Baca juga: S3ksi Menggoda, Ariel Tatum dituding T3lanjang gara-gara gaun transparan

"Acara belum kelar melarikan diri ke RSPI nggak kuat nahan dari sore. Jadi wanita sok kuat akhirnya tepar juga buat para wanita jangan lupa banyak minum," tulis Inul di caption foto.

"Saya biasa 2 liter sehari tapi beberapa hari ini kurang minum dan suka nahan pipis jadi kena infeksi saluran kemih sakitnya masya Allah," tambahnya.

Tidak lupa, Inul meminta maaf karena ia tidak dapat melanjutkan acara di Indosiar. "Maafkan nggak bisa lanjut live Indosiar wes nggak tahan atitnya nahan dari sore," lanjut Inul Daratista.


source: bintang.com

Leonardo DiCaprio Terlibat Mega Korupsi dengan PM Malaysia

Yayasan milik Leonardo DiCaprio kini tengah menjalani pemeriksaan terkait keterlibatannya dalam praktek korupsi. Leonardo didesak untuk mengembalikan dana yang telah digunakannya untuk kegiatan pelestarian lingkungan. 

Uang yang digunakan tersebut diduga berasal sari salah satu donatur asal Malaysia yang tengah telibat dalam kasus penggelapan uang. Melansir People, lewat sebuah surat, Leonardo diminta badan amal hutan hujan yang berbasis di Swis, Bruno Manser Fund untuk mengungkapkan sumber dana yang diperolehnya untuk mendanai kegiatan sosialnya tersebut. 

Mereka menduga jika Leo mungkin menerima dana anak tiri Perdana Menteri Malaysia Najib Abul Razak, Riza Aziz, beserta rekannya Jho Low dan Tan Kim Loong dari rumah produksi Aziz, Red Granite Pictures, yang mendanai film Leonardo DiCaprio The Wolf of Wall Street pada 2013 lalu. Langkah tersebut dilakukan Bruno Manser Fund, karena hal tersebut tak sejalan dengan tujuan seorang aktivis sosial. 

"Kami terkejut melihat sebuah yayasan yang bergerak dibidang yang sama menerima dana korupsi," ujar Direktur Eksekutif Bruno Manser Fund Lukas Strauman kepada The Hollywood Reporter. "Ini benar-benar merusak kredibilitas. Jika ia ingin menjadi panutan, duta United Nation untuk perdamaian dan perubahan iklim, maka ia juga harus menjadi contoh dalam bagaimana ia menangani perannya," lanjut Lukas.

The Hollywood Reporter melaporkan bahwa Leonardo DiCaprio Foundation diduga menerima dana korupsi sekitar US$ 3 miliar yang setara dengan Rp 39 triliun yang hilang dari pemerintahan Malaysia. Di mana uang tersebut sebelumnya telah dialokasikan untuk mendorong pembangunan ekonomi Malaysia. 

Berkenaan dengan dugaan dana korupsi yang diterimanya, juru bicara Leonardo DiCaprio pun menyatakan bahwa pihaknya akan bekerjasama dalam penyelidikan ini. "(Kami) sepenuhnya mendukung semua upaya untuk memastikan keadilan dalam masalah ini," ujarnya. 


sumber: bintang.com

Valentino Rossi Rindu Marco Simoncelli

Valentino Rossi memegangi motor almarhum Marco Simoncelli 
saat upacara pemakaman di Rimini, Italia, 27 Oktober 2011.

Dunia MotoGP kehilangan seorang pembalap muda berbakat, Marco Simoncelli lima tahun lalu. Simoncelli meninggal dalam kecelakaan tragis di lintasan balapan, tepatnya di Sirkuit Sepang, Malaysia, 23 Oktober 2011.

Si Keriting berbakat terjatuh dan terlibat insiden dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi yang berada di belakangnya. Rossi, seusai balapan di Philip Island akhir pekan lalu mengucapkan bela sungkawa dan rasa rindunya kepada Simoncelli.

“Sic bagi saya seperti adik sendiri. Dia begitu kuat di trek dan penuh kasih dalam kehidupan sehari-hari. Aku sangat merindukannya," kata Rossi, dilansir dari Crash, Senin (24/10).

Untuk menghormati Simoncelli, penyelenggara MotoGP tak akan memberikan nomor 58 kepada pembalap mana pun di kelas utama. Hal tersebut secara resmi disepakati di GP Misano tahun ini, sebuah kehormatan khusus untuk Simoncelli. 

Lima tahun memperingati wafat Simoncelli, para pembalap MotoGP tetap mengingat sahabatnya. Berbagai ucapan penuh kenangan mereka posting di akun Twitter masing-masing. “Ciao Marco, kami tak akan melupakanmu," tulis Aleix Espargaro sembari mengunggah fotonya bersama Simoncelli. Pembalap Ducati, Andrea Iannone, juga berkicau, “Kami sangat merindukanmu.”


source: republika.co.id

Rabithah Alawiyah: MUI adalah Pilar Keutuhan NKRI

Ormas Islam Rabithah Alawiyah menilai, usulan untuk mendegradasi peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah upaya yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Padahal, MUI telah berkiprah sejak puluhan tahun yang lalu dalam menjaga keutuhan NKRI.

Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zen bin Umar Smith mengatakan, sejak MUI berdiri pada ?26 Juli 1975?, MUI telah berperan aktif dalam menjaga kesatuan dan harmonisasi antar umat beragama di Indonesia. Karenanya, Rabithah Alawiyah menilai, MUI adalah salah satu pilar dari NKRI yang menjadi harga mati.

Habib Zen menegaskan, pihaknya menyatakan dukungan penuh atas eksistensi MUI. "Penting untuk diingat, MUI juga memiliki fungsi menjadi wadah bagi ulama untuk membimbing umat Islam dalam menjaga keutuhan NKRI," ujar  dia kepada Republika.co.id, Senin (24/10). 

Dia mengatakan, MUI sejatinya merupakan tempat berkumpul seluruh elemen umat Islam di Indonesia. Sehingga jelas lembaga tersebut dapat dipandang sebagai representasi pandangan mayoritas umat Islam Indonesia. Semua nasehat dan keputusan MUI dalam bentuk fatwa harus diperhatikan dan diikuti oleh umat Islam termasuk lembaga negara secara konsisten. 

"Rabithah Alawiyah mengajak masyarakat untuk mendukung keberadaan MUI yang selama ini telah menjalankan peran tersebut dengan baik dan mengikuti fatwa-fatwa yang dikeluarkan," ujarnya.

DPP Rabithah Alawiyah berharap, ke depannya kapasitas MUI dapat terus ditingkatkan. Sebab, MUI adalah lembaga yang memiliki peran penting dalam menjaga akidah. 


source: republika.co.id

Negara Taiwan Beri Perlindungan Kehidupan Muslim

Imam Masjid Agung Taipei, Ibrahim Gao mengatakan, bahwa umat Islam diperlakukan setara di negara tersebut.  Menurutnya, sekitar 200 ribu Muslim di Taiwan bebas untuk melakukan kegiatannya masing-masing di bawah lindungan negara.

 "Anggota setiap agama dapat dengan bebas melakukan kegiatan mereka sendiri di bawah kerangka konstitusional dan hukum," ujar Ibrahim Gao seperti dilansir muslimnews.co.uk, (21/10)

Kendati demikian, Ibrahim mengeluhkan, tentang kurangnya dukungan keuangan dari pemerintah kepada umat Islam  yang merupakan monoritas di negara tersebut. Dengan jumlah minoritas ini, maka komunitas muslim secara politik tidak memiliki kekuatan di Taiwan.  Hal ini dapat terlihat dari  kurangnya kehadiran Muslim di parlemen dan lembaga-lembaga negara. 

Masjid Agung Taipei adalah masjid terbesar dan paling terkenal di antara tujuh masjid di Taiwan. Peran masjid ini bukan hanya dapat dirasakan oleh komunitas muslim saja. Tetapi masyarakat lokal setempat juga merasakan manfaat yang begitu besar.  Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga mengadakan kegiatan pendidikan.


source: republika.co.id

Mantan Anggota TPF Munir Curigai Dokumen Hilang

Mantan Anggota Tim Pencari Fakta (TPF), Hendardi tak meyakini dokumen hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) aktivis HAM Munir Said Thalib hilang. Ia justru mencurigai pemerintah tak serius menindaklanjuti hasil investigasi tersebut atau malas mencari keberadaan dokumen itu.

"Bahwa ini malas mencari. Atau ketiga, karena tujuan-tujuan tertentu, tujuan politik. Karena tidak ingin membuka atau menangani kasus ini lebih lanjut, membuka ke publik atau menangani kasus ini lebih lanjut," kata Hendardi di kantor Setara Institute, Jakarta, Ahad (23/10). 

Ia menjelaskan, dokumen hasil investigasi tersebut secara resmi telah diserahkan kepada Presiden SBY pada 24 Juni 2005. Sehingga, meskipun mengakui masih memiliki arsip dokumen itu, ia mengatakan kewenangan untuk membuka dan mendistribusikan dokumen itu telah menjadi kewenangan presiden. 

"Artinya secara formal itu adalah sudah menjadi wewenang presiden dalam hal ini adalah SBY pada waktu itu. Sesuai keppres diamanatkan bahwa TPF setelah menyelesaikan laporannya, laporan itu diserahkan kepada Presiden. Ada klausul lain bahwa Presiden akan mengumumkan kepada publik hasil yang diperoleh oleh TPF. Artinya kami sebagai mantan anggota TPF sama sekali tidak punya wewenang otoritas untuk mengumumkan, mendistribusikan, menyampaikan kepada siapapun. Otoritas itu ada pada Presiden, SBY," jelas dia.

Menurut dia, jika dokumen itu dikatakan hilang, maka seharusnya pemerintah Jokowi dapat berkomunikasi langsung dengan pemerintahan sebelumnya, yakni SBY. Sebab, menurut dia, SBY juga memiliki tanggung jawab terhadap dokumen hasil investigasi Munir. "Saya kira secara moril SBY juga paling bertanggung jawab," tambah dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, saat penyerahan dokumen hasil investigasi TPF terdapat tujuh eksemplar dokumen yang diberikan kepada Presiden. Ketujuh eksemplar tersebut dimaksudkan untuk diberikan kepada instansi terkait lainnya, seperti Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Polri, Kejaksaan, dan lainnya. Karena itu, ia pun meyakini dokumen tersebut tidak hilang. Jika memang terjadi, maka Hendardi menilai hal ini akan memalukan pemerintah dalam menyimpan dokumen penting. 

Hendardi mengatakan, setelah hasil investigasi TPF diserahkan kepada Presiden SBY, SBY membentuk satgas Mabes Polri guna melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dari hasil penyelidikan pun diketahui Pollycarpus yang harus bertanggung jawab atas meninggalnya Munir. 

"Mereka melakukan penyelidikan penyidikan antara lain hasilnya ke Pollycarpus, Muchdi PR, dan sebagainya sampai dihukum Pollycarpus, Muchdi dilepas. Dasarnya mereka melakukan persidangan itu apa? Ya dokumen TPF. Artinya setidaknya di Polri maupun di Kejaksaan ada dokumen TPF itu. Masak Jaksa Agung nggak tahu bahwa ada dokumen TPF, sekarang cari-cari," kata Hendardi.

Seperti diketahui, Kementerian Sekretaris Negara, melalui keterangan tertulis yang diunggah di laman setneg.go.id, menyatakan bahwa mereka tidak memiliki ataupun mengetahui keberadaan laporan akhir tim pencari fakta kasus Munir. Sehingga tidak mungkin bagi Kemensetneg mengumumkan laporan TPF yang tidak dikuasainya.


source: republika.co.id

SBY: Kami Akan Buka Semua Dokumen Kasus Munir

Presiden Jokowi memerintahkan Jaksa Agung untuk mencari dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir. Hal ini dinilai sama saja meminta Jaksa Agung memeriksa SBY. Sebab, TPF mengaku sudah menyerahkan dokumen TPF Munir kepada SBY saat ia menjabat sebagai presiden pada 2005.

Rupanya hal ini mengusik SBY. Melalui Twitter-nya, SBY mengatakan, dua minggu terakhir ini pemberitaan media dan perbincangan publik terkait hasil temuan TPF amat gencar. "Saya amati perbincangan publik ada yang berada dalam konteks, namun ada pula yang bergeser ke sana ke mari dan bernuansa politik," katanya, Ahad, (23/10).

Dalam dua minggu ini pula, ujar SBY, sebagai mantan presiden ia terus bekerja sama dengan para mantan pejabat KIB untuk menyiapkan penjelasan. "Kami buka kembali semua dokumen, catatan dan ingatan kami apa yang dilakukan pemerintah dalam penegakkan hukum kasus Munir."

SBY akan membuka data tersebut dalam dua sampai tiga hari kedepan. Hal yang ingin dikonstruksikan bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir. Tetapi apa saja yang telah dilakukan pemerintah sejak November 2004.

SBY menjelaskan, ketika aktivis HAM Munir meninggal, terang SBY, ia masih berstatus sebagai capres. Tiga minggu setelah jadi presiden, Ibu Suciawati istri almarhum menemuinya. 

Kurang dari seminggu setelah pertemuan itu, di mana TPF Munir belum dibentuk, pemerintah memberangkatkan tim penyidik Polri ke Belanda. Aktivitas pemerintah dan penegak hukum selanjutnya segera disampaikan kepada publika supaya publik tahu duduk persoalan yang benar.

"Saya memilih menahan diri dan tak reaktif dalam menanggapi berbagai tudingan ini. Ini masalah yang penting dan sensitif, juga soal kebenaran dan keadilan," kata SBY.

Menurutnya, penjelasan tersebut akan disampaikan dalam dua sampai tiga hari mendatang. "Haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran," katanya.


source: republika.co.id