Sunday, November 6, 2016

Kalau Liverpool Ingin Juara, Lepas Coutinho!

Usai laga melawan Crystal Palace dengan kemenangan 4-2 di rumah lawan (29/10), Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, punya satu kata untuk Coutinho ketika ditanyakan oleh wartawan: "Outstanding!" 


Mengacu pada penampilan Countinho di Stadion Selhurts Park, saya bisa mengartikan makna "outstanding" itu sebagai luar biasa, sungguh hebat, menakjubkan, hingga mencengangkan.

Silakan Anda pilih kata mana yang tepat untuk menggambarkan penampilan Coutinho dengan kontribusi empat tembakan dan tiga yang mengarah ke gawang lawan, serta dua assist dalam kemenangan Liverpool 4-2.

Saya bantu Anda dengan mengutip ucapan bek Liverpool, Dejan Lovren, tentang pandangannya terhadap Coutinho: "Dalam opini saya, Coutinho adalah pemain terbaik di Premier League saat ini."

Banyak pujian bisa kita kumpulkan atas peran Coutinho dalam dua musim terakhir bersama Liverpool.

Pria Brasil berusia 24 tahun ini telah menjelma menjadi pesepak bola yang punya variasi permainan dalam menciptakan peluang gol, sekaligus penyelesai serangan yang tak jarang ia sendiri merancangnya.

Baca juga:
6 Trio Maut Sepakbola 2016
Kelemahan 7 Tim Papan Atas Liga Inggris Hingga Pekan Ke-10

Kata mantan rekannya, Jamie Carragher, Coutinho telah tumbuh menjadi salah satu pesepak bola elite milik Premier League.

Dalam kolom Carragher di Daily Mail, ia menyebut Coutinho cocok untuk gaya bermain seluruh rival Liverpool, seperti Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Chelsea, hingga Manchester United.

Benarkah Liverpool kini menemukan pengganti Steven Gerrard dan Luis Suarez? 

Sebuah pujian yang berbahaya bagi mimpi-mimpi pendukung Liverpool. Ya, berapa gelar juara liga yang dipersembahkan Gerrard dan Suarez bagi Liverpool? Nol.

Mari lihat empat gol dan empat assist yang dilesakkan Coutinho dalam Premier League 2016-2017.

Siapa yang berani memprediksi Coutinho akan mencetak dua gol ke gawang Arsenal dalam kemenangan 4-3 di Stadion Emirates? Dua gol lagi ia cetak ke gawang Hul City (5-1) dan West Brom(2-1).

Kepada siapa Coutinho memberikan umpan? Sebanyak tiga diselesaikan oleh duet palang pintu Liverpool, yakni Dejan Lovren (2) dan satu lewat sundulan Joel Matip. Satu lagi diberikan kepada Adam Lallana.

Jumlah itu hampir menyamai total assist Coutinho musim lalu di Premier League. Lima assist Coutinho diberikan kepada Sturridge (2), Roberto Firmino (1), Divock Origi (1), dan James Milner (1).

Catatan statistik lain musim lalu, Coutinho melepaskan 111 tembakan dengan 30 yang tepat sasaran alias ke gawang lawan (27 persen). Total gol miliknya berjumlah delapan.

Peningkatan kontribusi Coutinho di Liverpool tentu punya dampak, baik itu positif maupun negatif.

Nah, judul di atas adalah sebuah pandangan dari aspek negatif ketergantungan Liverpool terhadap kreativitas dan kebugaran Coutinho.

Hingga pekan ke-10 Premier League 2016-2017, Coutinho sudah 9 kali sebagai starter dalam 10 penampilan. Dia menjadi pemain Liverpool terbanyak yang melepaskan tembakan, yakni 41 kali, diikuti oleh Roberto Firmino (26) dan Sadio Mane (21).

Soal efektivitas? Tembakan Coutinho yang tepat sasaran mencapai 39 persen alias 16 dari 41 tembakan.

Persentase shots on target tersebut memang kalah dari Firmino yang berjumlah 47 persen. Akan tetapi, total tembakan kedua warga Brasil ini berbeda 15 shots, bukan?

Jangan lupa, sebanyak 24 dari 41 tembakan itu dilakukan Coutinho dari luar kotak penalti. Sebuah alternatif bagi serangan Si Merah.

Bila Liverpool ingin juara, Juergen Klopp harus melepaskan ketergantungan timnya dari Coutinho.

Sebuah bukti nyata adalah ketika kaki-kaki Coutinho letih usai pulang membela Brasil di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pada 6 Oktober 2016, Coutinho membela Brasil menghantam tamunya Bolivia 5-0. Lalu, lima hari kemudian ia berseragam Selecao mengalahkan Venezuela 2-0 di markas lawan.

Apa yang terjadi kemudian bagi Liverpool? Kebugaran Countiho berdampak pada kelesuan efektivitas serangan Liverpool.

Ia gagal menaklukkan Manchester United di Anfield (17/10). Skor 0-0, dan tak ada aksi-aksi menawan Coutinho, termasuk kejeliannya melihat lubang di pertahanan lawan.

Masih ada delapan laga Kualifikasi PD 2018 yang akan dilakoni Brasil hingga Oktober 2017.

Juergen Klopp kudu pintar meracik strategi ketika Little Magician miliknya itu harus berbagi waktu menempuh perjalanan jauh ke wilayah Amerika Selatan. 


No comments:

Post a Comment