Friday, November 4, 2016

Kelemahan 7 Tim Papan Atas Liga Inggris Hingga Pekan Ke-10

Tak terasa 10 pekan telah berlalu di Premier League, dan persaingan ketat sudah terlihat di papan atas klasemen, terutamanya empat besar di mana tim-tim yang berada di dalamnya memiliki koleksi poin yang saling berdekatan satu sama lain.

Kejutan lainnya adalah tersingkirnya Manchester United besutan Jose Mourinho dari tujuh besar akibat tak pernah meraih kemenangan sepanjang Oktober 2016. Siapa saja tujuh tim yang saat ini menempati tujuh besar Premier League? Dan apa kelemahan mereka saat ini?

Baca juga: 6 (enam) Trio Maut Sepakbola 2016

Berikut ulasan Ftb90 dari tim yang ada di urutan pertama hingga ketujuh:

7. Manchester City

The Citizens sedianya memiliki koleksi pemain bintang berkualitas, dan juga pelatih sarat pengalaman, Josep Guardiola, yang memiliki filosofi permainan ofensif dan menghibur.  Ditambah rekrutan anyar seperti Ilkay Gundogan, Nolito, Claudio Bravo, dan Leroy Sane, Man City tampak tidak memiliki kekurangan. 


Namun Man City tetap memiliki kelemahan musim ini di Premier League. Kelemahan itu ada di bek sentral alias jantung pertahanan tim. Man City sudah memiliki Vincent Kompany, John Stones, dan Nicolas Otamendi, namun nama yang pertama disebut kerap dilanda cedera dan urung tampil fit dalam satu musim. 

Padahal Kompany merupakan kapten sekaligus bek yang mampu mengordinasi lini belakang. Rasio musim lalu membuktikan, lini belakang Man City mudah ditembus jika Kompany tidak bermain. 

Pun demikian musim ini, di antara Stones dan Otamendi, keduanya sama-sama bermain tanpa komunikasi dan cenderung mengandalkan kualitas individu yang mereka miliki. Kondisi itu pun rawan bagi pertahanan Man City, apalagi tim juga memiliki kelemahan lainnya, yakni kesulitan menghentikan serangan balik lawan. 

Hal ini jadi resiko yang ditanggung oleh filosofi bermain ofensif Guardiola. Andai Man City menguasai penguasaan bola dan mengurung pertahanan lawan, namun pada akhirnya tak mampu mencetak gol, lawan bisa menghukum mereka dari serangan balik, memanfaatkan celah di pertahanan dan garis belakang yang terlalu maju ke depan.  

6. Arsenal

The Gunners sering dicap memiliki kelemahan yang menjadi masalah klasik selama bertahun-tahun, yakni inkonsistensi bermain. Hal itu belum terbukti musim ini, karena biasanya Arsenal mulai menunjukkan inkonsistensi bermain pada periode Desember hingga Januari. 

Namun untuk saat ini, kelemahan Arsenal yang terlihat adalah ketergantungan tim kepada dua bintang mereka, Mesut Ozil dan Alexis Sanchez. Keduanya merupakan bintang tim London Utara yang diincar banyak klub, dan kerap menjadi pembeda hasil akhir Arsenal dengan kualitas individu mereka. 

Tanpa kedua pemain itu bermain secara bersamaan, permainan Arsenal langsung menurun drastis, karena keduanya merupakan motor serangan tim di lini depan. Ozil memiliki visi bermain, sementara Sanchez menghidupkan serangan tim dengan kelincahannya bermain. 

Karakter menonjol kedua pemain itu tak dimiliki pemain Arsenal lainnya, hingga Arsene Wenger belum menemukan solusi jika kedua pemain itu absen, mengakali agar serangan Arsenal tidak tumpul tanpa kehadiran keduanya.  

5. Liverpool

Keuntungan boleh jadi dimiliki Liverpool musim ini, dari absennya mereka dari turnamen antarklub Eropa hingga fokus bermain di Premier League, hingga kedalaman skuat yang berlimpah. 

Namun Reds memiliki dua kelemahan di lini belakang mereka. Satu, gawang Liverpool sudah kebobolan 13 kali dari 10 laga Premier League, dan Klopp sedianya telah memiliki Dejan Lovren, Mamadou Sakho, Joel Matip, Lucas Leiva, dan Ragnar Klavan di posisi tersebut. 

Akan tetapi Klopp belum menemukan duel yang tangguh dan bek pemimpin, seperti halnya Jamie Carragher di masa lalu. Maka wajar jika muncul rumor belakangan ini, yang mengabarkan bahwa Klopp akan mencari bek anyar lagi di bursa transfer. 

Kelemahan lainnya ada di sektor bek kiri. Bayangkan, Liverpool bermain dengan James Milner yang notabene seorang gelandang. Alberto Moreno yang merupakan bek kiri, tak mampu bermain sesuai ekspektasi. 

Alhasil, zona kiri pertahanan Liverpool menjadi salah satu titik yang kerap menjadi target lawan, karena Milner tidak memiliki insting bertahan seperti halnya seorang bek. Hal itu bisa berdampak dengan gagalnya perangkap offside, dan lain sebagainya.

4. Chelsea

Kelemahan Chelsea sedianya sudah diungkapkan Antonio Conte sejak bursa transfer musim panas, yakni tambahan bek tengah. The Blues hanya memiliki dua bek tengah yang berusia di bawah 30 tahun,  yakni Kurt Zouma serta David Luiz. 

Sementara tiga bek tengah lainnya seperti Branislav Ivanovic, Gary Cahill, dan John Terry sudah berada di usia 30 tahun dan lebih. Kekhawatiran Conte adalah, ketika dua-tiga di antara mereka cedera, maka Chelsea tak memiliki banyak opsi di jantung pertahanan. 

Conte juga mengakui bahwa Luiz merupakan pembelian panik oleh Chelsea, dan mereka disinyalir masih akan mencari bek tengah sesuai dengan kriteria yang diinginkan Conte. 

3. Tottenham Hotspur

The Lilywhites tampil memukau hingga pekan 10 Premier League, dengan rekor 100 persen tak pernah kalah. Namun Spurs juga memiliki kelemahan di sektor penyerang, karena terlalu mengandalkan Harry Kane. 

Mauricio Pochettino sedianya telah mendatangkan Vincent Janssen, namun bomber Belanda itu masih dalam proses adaptasi dengan tim barunya tersebut, hingga belum bisa menggantikan posisi Kane sebagai pendulang gol Spurs. 

Gaya main keduanya pun berbeda. Janssen lebih bertipikal striker klasik nomor 9 yang tajam jika mendapat peluang, dan beredar di kotak penalti lawan. Sementara Kane lebih ke striker modern, yang mau menjemput bola, ikut membantu mengalirkan serangan tim, dan suka masuk kotak penalti lawan dari lini kedua. 

Ketergantungan itu terasa saat ini, karena Spurs yang belum kalah, lebih sering bermain imbang dan mengalami kesulitan mencetak gol.

2. Everton

Tim besutan Ronald Koeman langsung melejit menjadi tim kuda hitam Premier League, dan sukses menjaga pemain bintang mereka, Romelo Lukaku. Akan tetapi The Toffees memiliki kelemahan dari segi inkonsistensis permainan dan ketergantungan kepada Lukaku. 

Bomber Belgia telah mencetak tujuh gol dari sembilan penampilannya, dan itu sudah cukup membuktikan betapa tim bergantung kepadanya untuk mencetak gol. Arouna Kone dan Enner Valencia tak bisa menggantikan tempatnya sebagai pendulang gol Everton. 

Jika Lukaku tidak dalam performa terbaiknya dan kesulitan mencetak gol, Everton tak memiliki solusi lain dalam mencetak gol lawan. 

1. Watford

Perlahan tapi pasti, Walter Mazzarri mengangkat permainan Watford yang sempat tersendat-sendat di awal musim 2016/17. Ia pun perlahan menanamkan filosofi bermain dengan tiga bek dalam formasi 3-5-2, namun di satu sisi skema itu jadi kelemahan tim. 

The Hornets masih dalam proses adaptasi bermain dengan tiga bek, yang jarang digunakan klub-klub Inggris. Kerap di satu waktu Troy Deeney dan kawan-kawan menang, namun di lain waktu kalah telak karena organisasi bertahan yang berantakan. 

Selain itu, penyerang andalan mereka yang musim lalu jadi top skor tim, Odion Ighalo baru mencetak satu gol musim ini. Ketumpulannya sedikit menyulitkan Watford untuk mencetak gol.
Tujuh tim teratas Premier League yang telah berlangsung 10 pekan boleh jadi tim-tim terbaik saat ini, namun, mereka juga masih memiliki kelemahan dalam permainannya.


sumber: 90min.com

No comments:

Post a Comment